kaligrafi nisfu sya ban

Getnotified when Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban is updated. Sign up with Facebook Dalildalil Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban Posted on Juni 2, 2015 Juni 2, 2015 by ustadz Idrus Ramli Setiap malam nishfu Sya'ban, kaum Muslimin di Indonesia meramaikannya dengan beragam tradisi, seperti selamatan bersama, yang disebut dengan istilah ruwahan, menunaikan shalat sunnah baik secara berjamaah maupun sendirian, membaca surat Yasin Assalamualaikum saudaraku seiman yang dirahmati Allah Ta'ala..Dalam pertengahan bulan Sya'ban ini banyak sekali umat muslim berbondong bondong ke masjid mel BacaanDoa Malam Nisfu Sya'ban Dalam Bahasa Arab Tulisan Latin Dan Terjemahan - Hadirin yang di rahmati Allah. Untuk informasi selanjutnya dari kami yaitu akan mengukir membuat sebuah bacaan doa nisfu sya'ban yang di amalankan oleh orang orang beragama islam di saat pertengah bulan sya'ban yang jatuh pada tanggal 15 tahun 1438 hijriyyah. Doamalam Nisfu Sya'ban sesungguhnya dilakukan sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT pada malam yang memiliki keutamaan tersebut. Dilansir laman nu.or.id pada Kamis, 17 Maret 2022, Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan doa yang hendaknya dibaca saat malam Nisfu Sya'ban tiba. Kein Mann Will Mich Näher Kennenlernen. Ini adalah doa Nisfu Sya’ban yang dibaca pada malam ke-15 bulan Sya’ban. Bermula dibaca Surat Yasin sekali dengan niat panjang umur di dalam taat kepada Allah, lalu membaca doa Nisfu Sya’ban ini sekali. Lalu dibaca lagi Surat Yasin sekali dengan niat murah rezeki yang halal, lalu membaca doa Nisfu Sya’ban ini sekali. Kemudian baca lagi Surat Yasin sekali dengan niat tetap iman dan mati dalam keadaan iman dan diakhiri dengan doa Nisfu Sya’ban ini. Adapun doa Nisfu Sya’ban versi berjamaah ini berbunyi sebagai berikut اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal inām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma’manal khā’ifīn. Allāhumma in kunta katabtanā indaka fī ummil kitābi asyqiyā’a au mahrūmīna au muqattarīna alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wa hirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā indaka suadā’a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali ala lisāni nabiyyikal mursali “Yamhullāhu mā yasyā’u wa yutsbitu wa indahū ummul kitāb.” Wa shallallāhu alā sayyidinā Muhammadin wa alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil ālamīn. Artinya “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.” *** Doa Nisfu Sya’ban ini disadur dengan mengganti dhamir mufrad menjadi dhamir jamak dari Kitab Maslakul Akhyar karya Sayyid Utsman bin Yahya Jakarta, Alaidrus tanpa tahun halaman 77-80. Doa Nisfu Sya’ban ini berikut Surat Yasin biasa dibaca tiga kali oleh masyarakat secara bersama-sama selepas Maghrib di masjid, musola dan semisalnya dengan harapan seperti disebutkan di atas. Wallahu a’lam. Alhafiz Kurniawan, Wakil Sekretaris LBM PBNU 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID WMfBT2n-MfPH84cQtFrGPtIw8sCPjFBw7bhuLYhSqtD3QDimSZGO5w== BULAN SYA'BAN bulan kedelapan dalam sistem penanggalan Hijriyah adalah bulan yang penuh keutamaan namun sering dilupakan umat Islam karena bulan ini diapit oleh dua bulan utama. Pertama, bulan Rajab yang teristimewa karena pada bulan ini terjadi peristiwa besar Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan kemudian mulailah ada kewajiban melaksanakan shalat lima waktu. Kedua bulan Ramadhan, saat kaum muslimin diwajibkan menjalankan puasa sebulan suntuk dan saat pahala kebaikan dilipatgandakan. Sedianya bulan Sya’ban tidak dilupakan karena setelah mendapatkan banyak pelajaran tentang Isra’ Mi’raj dan setelah membenahi shalat kita pada akhir bulan Rajab, maka pada bulan Sya’ban saatnyalah mempersiapkan diri untuk memasuki bulan Ramadhan. Lagi pula, dalam bulan Sya’ban sendiri terdapat berbagai keistimewaan. Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya Allah SWT turun pada malam Nishfu Sya'ban pertengahan Sya’ban ke langit dunia dan akan mengampuni manusia lebih dari jumlah banyaknya bulu kambing dan anjing. [HR Tirmizi]. Mu'az Ibn Jabal meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda Pada malam Nishfu Sya'ban. Allah akan melihat semua makhluk-Nya, kemudian mengampuni mereka kecuali yang musyrik dan orang yang memusuhi orang lain. [HR Sunan Ibn Majah]. Oleh para ahli hadits, dua hadits di atas dianggap yang tidak terlalu valid alias dla’if karena ada beberapa kesimpangsiuran dalam periwayatan dan mengenai periwayat haditsnya sanad. Namun guna menyemangati hamba dalam menjalankan ibadah fadlailul a’mal para ulama membolehkan hadits ini sebagai pegangan. Selain itu, diriwayatkan juga Rasulullah SAW paling mencintai bulan ini dan beliau tidak melakukan puasa selain Ramadhan sebanyak puasa di bulan ini [HR Ahmad dari Usamah bin Zaid]. Nah, ada perbedaan pendapat diantara umat Islam dalam menyikapi satu hal dalam bulan ini, yaitu yang tersebut dalam hadits di atas sebagai Nishfu Sya’ban. Nishfu artinya setengah atau pertengahan. Nishfu Sya'ban berarti pertengahan bulan Sya'ban atau malam tanggal 15 Sya'ban dan esok harinya. Sebagian besar umat Islam menjalankan berbagai macam ibadah pada malam nisfu sya’ban, namun umat Islam yang lain ada yang tidak sepakat dan bahkan menganggap ibadah yang telah dilakukan oleh umat Islam pada malam Nishfu Sya’ban itu sebagai ibadah yang menyimpang atau mengada-ngada bid’ah karena tidak dicontohkan atau diperintahkan oleh Nabi secara langsung. Ibn al-Jauzi memopulerkan hadits dari Abi Hurairah bahwa Nabi SAW telah bersabda Siapa yang melakukan shalat pada malam Nishfu Sya'ban sebanyak dua belas rakaat dan membaca qul huwallahu ahad Surat al-Ihlas tiga puluh kali pada setiap rakaatnya, ia tidak akan keluar dari dunia ini sebelum melihat tempat duduknya di dalam surga dan memberi syafa'at sepuluh orang ahli keluarganya yang seluruh masuk neraka. Di dalam hadits ini ada enam orang perawinya yang identitasnya kurang lengkap majhul, yaitu Ahmad Ibn 'Ali Al-Khatib, Abu Sahl 'Abd As-Samad Ibn Muhammad Al-Qantari, Abu Al-Hasan 'Ali Ibn Ahmad Al-Yunani, Ahmad Ibn 'Abd Allah Ibn Dawud, Muhammad Ibn Jabhan, dan 'Umar Ibn Ar-Rahim. Hadits lain ditakhrij oleh oleh Imam As-Suyuti bahwa Ibrahim meriwayatkan 'Ali Ibn Abi Talib melihat Rasulullah pada malam Nishfu Sya'ban berdiri lalu beliau melakukan shalat empat belas rakaat. Setelah selesai lalu Nabi duduk kemudian membaca ummul Qur'an Surat Al-Fatihah empat belas kali, qul huwallahu ahad Surat al-Ihlas empat belas kali, ayat kursi satu kali. Ketika Nabi selesai shalat Ali bertanya tentang apa yang telah dia lihat. Rasulullah SAW lalu bersabda "Siapa yang melakukan yang seperti apa yang telah engkau lihat, adalah baginya seperti dua puluh kali mengerjakan haji yang mabrur sempurna, puasa dua puluh tahun yang maqbul diterima, dan jika ia puasa pada siangnya, ia seperti puasa enam puluh tahun yang sudah lalu dan setahun yang akan datang. Hadits yang tersebut di atas juga menyandung tujuh orang perawinya yang majhul bahkan ada seorang perawi yang dianggap sebagai pemalsu hadits yaitu Muhammad Ibn al-Muhajir sebagaimana penilaian yang dikemukakan oleh As-Suyuti sendiri. Dengan demikian hadits-hadits yang menjelaskan ibadah yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW seperti di atas adalah dla’if. Para ulama menyatakan bahwa hadits dla’if dapat diamalkan dan diikuti sebatas sebagai penyemangat ibadah fadailul a'mal, berisi nasihat-nasihat dan cerita-cerita baik, bukan untuk menentukan halal dan haram dan tidak berhubungan dengan sifat-sifat Allah SWT. Pendapat ini diperpegangi oleh Ahmad Ibn Hanbal, an-Nawawi, Ibn Hajar al-Asqalani, As-Suyuti, dan lainnya. Perdebatan di kalangan umat Islam juga semakin mendalam ketika ada kalangan umat Islam lainya yang tidak menyia-nyiakan malam nisfu Sya’ban untuk melakukan beberapa keutamaan seperti membaca surat yasin dan tahlil. Bagi kalangan yang terlalu kaku menganggap ibadah ini mengada-ngada karena jelas-jelas tidak ada hadits yang dloif sekalipun. Kalangan yang tersebut barusan tidak melakukan ibadah apapun yang pada waktu-waktu tertentu tidak dilakukan, diperintahkan atau dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. A. Khoirul Anam Ilustrasi doa, Islami, Muslim. Photo by Masjid MABA on Unsplash Jakarta - Malam Nisfu Sya’ban 2023 adalah salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam sebelum memasuki Ramadhan. Malam tersebut menjadi waktunya untuk memperbanyak amal saleh dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Selain semakin dekat dengan Ramadhan, malam Nisfu Sya’ban menjadi istimewa lantaran pada waktu tersebut Allah SWT akan memberikan ampunan kepada makhluk-Nya. Akan tetapi, berdasarkan hadis riwayat at-Thabrani dan Ibnu Hibban, ampunan tersebut tidak berlaku bagi orang-orang yang menyekutukan-Nya atau orang yang bermusuhan. Maka dari itu, pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengimbau agar umat Islam memperbanyak istighfar pada malam Nisfu Sya’ban sekaligus berdoa memohon ampun kepada Allah SWT. Tata Cara Baca Surat Yasin 3 Kali pada Malam Nisfu Sya’ban, Niat dan Doanya Sering Disebut dalam Al-Qur’an, Bagaimana Kedudukan Jin dan Manusia dalam Islam? Inilah Orang yang Paling Mulia Derajatnya di Hari Kiamat, Siapa Dia? “Kita beristighfar sebanyak-banyaknya. Berdamai dengan Allah SWT. Kemudian juga berdamai dengan saudara sanak kerabat,” terang Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV. Selain itu, aktivitas yang sering ditemukan pada malam Nisfu Sya’ban adalah membaca surat Yasin sebanyak tiga kali setelah melaksanakan sholat Maghrib. Menurut Buya Yahya, membaca surat Yasin pada malam tersebut tidak ada anjuran khusus dari Rasulullah SAW. “Akan tetapi, ijtihad para ulama tentang surat Yasin yang dikatakan Qolbul Qur’an dan sebagainya itu masuk bab baru yaitu tawasul dengan amal saleh,” katanya Saksikan Video Pilihan IniSantri Cilacap Siap Donor Plasma KonvalesenIlustrasi membaca doa. Photo created by jcomp on Yasin yang dibaca pada malam Nisfu Sya’ban secara berurutan diniatkan agar diberi panjang umur, murah rezeki, dan tetap iman. Setiap selesai membaca surah Yasin dianjurkan untuk membaca doa malam Nisfu Sya’ban. Adapun doa malam Nisfu Sya’ban yang biasa dibacakan sebagaimana tertera dalam kitab Maslakul Akhyar karya Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya adalah sebagai berikut. اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal inâm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî indaka saîdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa indahû ummul kitâb” wa shallallâhu alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil Doa Malam Nisfu Sya’banIlustrasi doa, harapan, Islami. Image by jcomp on FreepikWahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. -Malam Nisfu Sya'ban menjadi salah satu yang dinantikan banyak umat Muslim, sebelum menyambut datangnya bulan Ramadhan. Nisfu Sya'ban diperingati setiap pertengahan bulan atau tanggal 15 Sya'ban dalam penanggalan Islam. Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan NU telah menetapkan tanggal 1 bulan Sya'ban 1443 H, jatuh pada tanggal 4 Maret 2022. Itu artinya, malam Nisfu Sya'ban 2022 akan jatuh pada tanggal 17 Maret 2022 malam ba'da maghrib hingga 18 Maret 2022 dalam penanggalan juga 15 Link Download Twibbon Hari Raya Nyepi dan Cara Pakainya Di malam Nisfu Sya’ban atau dikenal sebagai Laylatul Bara’ah atau Laylatun Nisfe min Sha’ban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sepanjang malam dengan memanjatkan doa, memperbanyak syahadat, dan istighfar. Malam Nisfu Sya’ban juga dikenal sebagai malam pengampunan dosa dan merupakan salah satu malam yang istimewa bagi umat muslim. Pada malam Nisfu Sya'ban, umat islam juga dianjurkan untuk puasa Aiyyamul Bidh dan memperbanyak berdo’a. Puasa Aiyammul Bidh atau puasa hari-hari putih merupakan puasa yang dilakukan umat Muslim pada pertengahan bulan Qamariyah tahun Hijriyah. Biasanya dilakukan pada setiap tanggal 13,14, dan 15 setiap bulannya. Adapun puasa Ayyamul Bidh pada bulan ini bertepatan pada tanggal 16,17,18 Maret 2022 untuk kalender Masehi. Peringatan Nisfu Sya'ban saat ini bisa dilakukan pula secara digital. Salah satunya adalah dengan menggunakan Twibbon Nisfu Sya’ban juga 20 Link Download Twibbon Imlek 2022 dan Cara Menggunakannya Twibbon Nisfu Sya’ban 2022 tidak sekadar memajang foto dan diunggah ke media sosial saja. Namun, Twibbon Nisfu Sya’ban 2022 juga bertujuan untuk mengingatkan sesama umat Islam tentang malam Nisfu Sya'ban. Twibbon sendiri merupakan sebuah aplikasi yang menawarkan bingkai dengan tema khusus untuk mempercantik foto profil. Twibbon biasa digunakan untuk keperluan kampanye tertentu atau untuk merayakan hari besar. Salah satunya merayakan malam Nisfu Sya’ban. Berikut ini KompasTekno rangkum kumpulan link download Twibbon Nisfu Sya’ban 2022. Link download Twibbon Nisfu Sya'ban 2022 Cara pakai Twibbon Nisfu Sya’ban 2022 Cara pakai twibbon Nisfu Sya'ban 2022 sangat mudah. Anda hanya perlu menyiapkan smartphone dan foto, serta koneksi internet. Berikut langkahnya Masuk ke situs Ketikkan nama kampanye yang Anda inginkan contoh Nisfu Sya’ban 2022 Setelah itu akan keluar berbagai template twibbon menarik yang bisa Anda pilih Setelah memilih salah satu yang menarik bagi Anda, klik “Lihat” Klik “Pilih Foto” Masukkan salah satu foto yang Anda pilih Lalu klik “Unduh” untuk mengunduh foto twibbon Foto yang sudah diunduh dapat Anda bagikan ke berbagai media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, dan lain sebagainya Baca juga Kumpulan Link Download Twibbon Hari Ibu 2021 dan Cara Menggunakannya Perlu diketahui bahwa Twibbon juga memiliki banyak template lain yang tersedia di halaman termasuk yang dibuat oleh lembaga atau instansi tertentu. Pastikan Anda memilih Twibbon tanpa watermark atau logo dari instansi tertentu, apabila ingin menggunakan Twibbon Nisfu Sya'ban untuk keperluan pribadi. Selamat mencoba! Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

kaligrafi nisfu sya ban